Identitas sebagai muslimah

Wednesday, October 30, 2013 | me | Be the first to comment!



Beberapa hari gak menulis itu rasanya seperti ada yang terlewatkan. Walaupun tulisan kali ini tulisan saya hanya berkisah tentang kejadian yang saya alami dua hari yang lalu, kejadian yang membuat saya sangat marah sekaligus sedih.

Selasa malam, ketika itu saya kehujanan diperjalanan pulang menggunakan trans jakarta dan memilih untuk singgah di halte harmoni. Saya mampir ke carrefour untuk sholat maghrib dan membeli payung baru dan beberapa makanan untuk stok 1 minggu di kost-kostan. Ketika melewati salah satu lorong di carrefour saya berpapasan dengan pasangan yang lebih mirip “suami istri”, saya pun bereaksi biasa saja melihat mereka hingga sampai akhirnya saya sedikit shock ketika suaminya yang dari ras kulit hitam afrika menyapa saya “Hai” sembari tersenyum yang bagi saya itu aneh dan menjijikkan. 

Pikir saya waktu itu, orang ini benar berusaha untuk ramah atau apa ya? Tapi perasaan saya mengatakan orang ini gak benar deh. Ah tapi sudahlah, saya coba skip dan melanjutkan kegiatan belanja saya sembari mendorong troller. Tak selesai sampai disitu, ternyata saya berpasasan lagi dengan si lelaki kulit hitam berperawakan tinggi besar, botak dan “mengerikan” itu. Benar saja dugaan saya diawal, bahwa dia lelaki kurang ajar, karena saat berpapasan kedua kali dengan saya dia kembali beraksi, kali ini lebih berani. Dia menyapa saya sembari mengangkat-angkat alisnya. Seketika saja saya langsung bereaksi dong. Saya langsung melotot ke dia, sambil bilang “kamu jangan kurang ajar ya sama perempuan muslim, sekali lagi kamu begitu saya bisa labrak kamu didepan istri kamu?” Sure... dia kaget dengan reaksi saya dan saya pun memilih untuk melongos pergi setelah puas memarahi dan melotot ke dia.

Emosi sayapun masih tak terkendali setelah kejadian itu. Rasa marah dan sedih saya rasakan saat itu. Saya marah karena bagaimana bisa ada seorang lelaki seperti itu yang bisa bersikap kurang ajar kepada seorang muslimah, jelas-jelas kelihatan dari sosok saya yang sudah menikah, menggunakan cincin kawin, dan dengan pakaian yang tidak membentuk tubuh serta jilbab lebar menutup dada. Saya marah karena merasa seperti dilecehkan, itu kejadian terburuk yang pernah saya alami setelah saya menikah. Saya pun sedih, karena kejadian ini terjadi karena saya sendirian tanpa ditemani muhrim saya. Mungkin kejadian ini tidak terjadi kalau saat itu ada suami yang menemani atau ada saudara atau teman perempuan bersama saya. 

Inilah yang paling menyedihkan ketika hidup sendirian di rantau orang dan jauh dari keluarga. Walaupun begitu, dibalik kejadian itu saya masih mencari-cari ada hikmah apa dari kejadian ini? Pasti ada yang ingin Allah sampaikan ke saya, atau mungkin ini juga teguran untuk saya supaya jangan sering-sering keluar sendirian apalagi malam tanpa ada yang menemani. Wallahu’alam.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Nikmat bersyukur dan berhenti mengeluh

Monday, October 28, 2013 | me | Be the first to comment!
Akhir-akhir ini saya suka gemes kalau membuka facebook, twitter ataupun BB Messanger saya. Gemes melihat status-status alay bin lebay dari teman-teman saya yang isinya tentang keluh kesah, kemarahan terhadap orang lain, sedih, kecewa dll. Kalau sudah membaca status-status itu ingin rasanya saya menegur mereka atau menghapus mereka dari pertemanan, tapi saya tak kuasa melakukan itu. Status-status itu sedikit banyak memberikan aura negatif ke orang yang membacanya, kesannya gak enak aja.

Mohon maaf bukannya saya bermaksud jahat atau benci dengan mereka, tapi saya koq rasanya gerah ya membaca keluh kesah yang ditulis diruang publik seperti itu. Bukannya saya juga tidak pernah mengeluh sebelumnya di jejaring sosial. Ya.. saya akui dulu saya juga pernah mengeluh di situs jejaring sosial atau melalui status di BBM. Beberapa teman dekat bahkan suami secara vokal mengingatkan saya, menyentil saya bahwa tidak baik berkeluh kesah apalagi soal pribadi di ruang publik. Malu mel, malu...

Rasa malu untuk berkeluh kesah di ruang publik, akhirnya membuat saya sadar semua itu gak ada baiknya, gak ada untungnya. Buat apa? supaya orang simpati? Menyindir? Dikasihani? atau biar keren aja gitu? oh no... not anymore. Tahan diri sebelum menulis sesuatu di ruang publik, yang bersifat negatif.

Sebagai orang yang ekspresif, sebenarnya saya sulit untuk menyembunyikan kebahagiaan atau kesedihan yang saya alami. Sudah bawaan alam bahwa ekspresi saya selalu muncul berbarengan dengan kejadian yang saya alami. Salah satu wujud ekspresi yang biasanya saya lakukan adalah dengan menulisnya menjadi status di ruang publik/jejaring sosial. Sedikit norak memang terkadang, hihi. Tapi paling tidak sekarang saya sudah mengeremnya. Tidak pernah mau lagi menulis keluh kesah, kesedihan, duka, pahit yang saya alami ke ruang publik. Saya lebih senang menulis hal yang menarik, kebahagiaan, atau sepenggal kata-kata yang bisa membangkitkan semangat atau inspirasi untuk saya khususnya dan teman-teman di jejaring sosial umumnya.

Saya berusaha untuk terus memaknai hidup dengan lebih banyak bersyukur, karena begitu banyak sekali nikmat yang Allah berikan kepada saya dan keluarga saya hingga saat ini. Apa yang kurang? Sampai detik ini saya masih diberikan nikmat sehat, punya anggota tubuh yang masih lengkap tak ada cacatnya, harta yang cukup, punya pekerjaan, punya suami yang sangat baik dan sabar menghadapi saya, masih punya orangtua yang lengkap, keduanya alhamdulillah masih sehat,  punya rumah untuk pulang dan tinggal, punya kendaraan untuk bepergian, dan yang terpenting saya masih selalu dalam lindungan Allah, merasakan iman dan islam serta masih terjaga kehormatan saya sebagai seorang hamba dan seorang isteri yang berada jauh dari keluarganya. Masyaallah.... begitu luas nikmat Allah untuk saya dan keluarga.

Lalu apakah saya pantas untuk mengeluh, menghujat Allah, menggerutu? Saya malu, tak pantas rasanya saya seorang hamba yang hina ini kufur nikmat. Saya bukan siapa-siapa, tidak lebih baik dari manusia lainnya. Pantaskah saya berkeluh kesah, sementara cobaan atau ujian saya tak sepedih Rasulullah dan para sahabat pernah alami dimasanya. Sepedih apapun kesulitan, kesedihan dan kecewa yang saya alami saya berusaha untuk selalu bersyukur. Di luar sana saya tahu masih banyak sekali orang-orang yang lebih menderita, lebih sulit, dan mungkin lebih merasakan kekecewaan dari saya. Bukan saya satu-satunya.

Saya bersyukur walaupun sampai 4 tahun pernikahan saya belum dianugerahi momongan, tapi saya memiliki suami yang setia dan sangat menyangi saya dan keluarga saya. Saya bersyukur saya dan suami tidak memiliki masalah yang berarti dengan kesehatan reproduksi kami. Diluar sana bahkan ada pasangan suami isteri yang divonis mandul, mereka lebih merasakan kesedihan yang dalam dibanding kami. saya bersyukur dan saya yakin ini hanya soal waktu saja, Allah pasti berkehendak untuk memberikan amanat anak-anak yang sholeh dan sholehah kepada kami suatu saat nanti, sebagaimana dia anugerahkan kepada Nabi Zakaria.Tak henti-hentinya kami memohon kepada Allah dan berikhtiar serta bersabar untuk semua ini.

Saya bersyukur walaupun saya jauh dari keluarga dan suami seperti saat ini, tapi saya masih bisa menelpon mereka dan mengetahui kabar mereka sehat dan mereka bahagia disana. Saya bersyukur masih bisa diberikan kesempatan oleh Allah untuk menafkahi kedua orangtua saya yang telah pensiun, walaupun sebenarnya jasa-jasa mereka tak pernah bisa saya balas dengan materi apapun sampai akhir hayat saya nanti.

Saya bersyukur walaupun pekerjaan saya yang baru tidak sama seperti ditempat yang lama yang penuh tantangan dan banyak ilmu setiap harinya, tapi hati saya tentram, damai dan tidak pernah bersedih atau dongkol lagi setiap harinya. Apa yang lebih indah dari ini, tidak ada. Saya tidak ingin hidup dalam kemarahan, kebencian ataupun kesedihan apalagi dosa menggunjingkan satu atau segelintir orang yang menyakiti saya, atau yang saya tidak suka secara personal.

Saya bersyukur walaupun sampai saat ini saya masih berada di Jakarta dan belum ada kepastian bulan November atau Desember kah SK mutasi ke Balikpapan saya turun, tapi saya masih punya kesempatan yg lebih leluasa untuk menulis, untuk mengembangkan hobby saya di dunia kuliner, mengikuti kelas-kelas memasak di Jakarta. Saya bersyukur semua orang yang ada dikantor baru saya adalah orang-orang baik, atasan saya baik, rekan-rekan juga baik dan membuat saya betah. Satu yang pasti juga, bahwa kepindahan saya tinggal menunggu waktu saja.

Sebenarnya mengeluh atau bersyukur itu adalah pilihan hati, dan saya pun lebih memilih untuk mensyukuri semua nikmat Allah. Apa yang lebih indah dari bersyukur? Apapun yang saya alami, semuanya ada hikmah dibalik itu semua. Saya telah melewati bermacam cobaan, ujian bahkan teguran dari Allah. Hanya dengan istighfar, mohon ampun dan bersyukurlah saya bisa melewatinya. Cobaan atau ujian dari Allah saya yakin tidak akan ada habisnya, akan ada selalu ada selama saya hidup, tapi semuanya pasti ada jalan keluarnya, ada hikmahnya. 

Saya tidak ingin menjadi manusia kerdil dengan mengeluh sepanjang hidup saya dan melupakan betapa banyak nikmat Allah yang telah diberikan. Ketika keluhan mulai menghampiri dihati, saya selalu ingat kalimat Allah  dalam surah Ar Rahman, Allah selalu mengulang-ngulang kalimat "“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”. Kalimat Allah itulah yang selalu membuat saya sadar, bahwa tidak ada satupun nikmat Allah yang bisa saya dustakan. Dibanding mengeluh, saya lebih memilih untuk bersyukur, bersyukur untuk hidup yang sudah diberikan, bersyukur untuk semua nikmat tak pernah kurang.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Se- sungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS.ar Ra’d [14] : 7).





Blackforest cake ala Natural Cooking Club

Friday, October 25, 2013 | me | 11 Comments so far


UPDATE (10 Oktober 2015):
Ini cake blackforest NCC dengan versi topping buah dan buttercream cokelat untuk hadiah yudisium kelulusan mahasiswa saya. Untuk cake setinggi ini saya menggunakan bahan-bahannya 1 1/2 resep ya :)



Sebenarnya udah lama banget pengen nge-post resep Blackforest super duper enak ini. Dijamin enak karena sudah di tester dari dapur NCC-nya bu fatma, diicip-icip juga sama teman-teman kantor saya yang dulu, trus saya udah praktek sendiri juga dirumah lebaran idul fitri kemaren. Ludes...des..des... bikin secetak, langsung abis dikeroyok sama tetangga dan teman-teman suami yang datang, hihihi...


Mbak Renisa Ayu sudah lama banget juga request resep ini, tapi belum sempat saya posting, maaf ya mbak nisa, mumpung sempat posting sore ini monggo dicatet ya :) 

Bahan:

8 butir telur
60 gr coklat bubuk
40 gr maizena
100 gr terigu protein rendah/sedang
1 sdm emulsifier
100 gr mentega, lelehkan
200 gr gula pasir
1/4 sdt vanilla

Hiasan:

500 gr krim kocok
100 gr Dark Cooking Chocolate
10 buah cherry merah
1 kaleng cherry hitam, saring, pisahkan airnya

Cara membuat:

  1. Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata. Siapkan 3 buah loyang ukuran 22x22x4 cm, olesi margarine, alasi kertas roti, oles lagi dengan margarine.
  2. Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang dan kental (sampai membentuk jambul petruk).
  3. Masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata. Masukkan mentega leleh, aduk rata.
  4. Tuang ke dalam loyang, oven hingga matang (180 C, 20-25 menit). Angkat, keluarkan dari loyang, dinginkan.
  5. Penyelesaian:
    Basahi satu lapis cake dengan air cherry hitam, oles dengan krim kocok, lalu atur belahan cherry hitam di atasnya. Tumpuk diatasnya lapisan kedua. Ulangi proses yang sama hingga lapisan teratas. Setiap lapisan jangan lupa dibasahi dengan air cherry hitam.
  6. Rapikan, oles seluruh cake dengan krim kocok, hias dengan coklat serut atau coklat bentuk lain hingga tertutup semua. Semprotkan krim kocok di atasnya, hias dengan cherry merah.
- See more at: http://ncc-indonesia.com/?p=2753#sthash.rcfXekdx.dpuf

Bahan:

8 butir telur
60 gr coklat bubuk
40 gr maizena
100 gr terigu protein rendah/sedang
1 sdm emulsifier
100 gr mentega, lelehkan
200 gr gula pasir
1/4 sdt vanilla

Hiasan:

500 gr krim kocok
100 gr Dark Cooking Chocolate
10 buah cherry merah
1 kaleng cherry hitam, saring, pisahkan airnya

Cara membuat:

  1. Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata. Siapkan 3 buah loyang ukuran 22x22x4 cm, olesi margarine, alasi kertas roti, oles lagi dengan margarine.
  2. Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang dan kental (sampai membentuk jambul petruk).
  3. Masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata. Masukkan mentega leleh, aduk rata.
  4. Tuang ke dalam loyang, oven hingga matang (180 C, 20-25 menit). Angkat, keluarkan dari loyang, dinginkan.
  5. Penyelesaian:
    Basahi satu lapis cake dengan air cherry hitam, oles dengan krim kocok, lalu atur belahan cherry hitam di atasnya. Tumpuk diatasnya lapisan kedua. Ulangi proses yang sama hingga lapisan teratas. Setiap lapisan jangan lupa dibasahi dengan air cherry hitam.
  6. Rapikan, oles seluruh cake dengan krim kocok, hias dengan coklat serut atau coklat bentuk lain hingga tertutup semua. Semprotkan krim kocok di atasnya, hias dengan cherry merah.
- See more at: http://ncc-indonesia.com/?p=2753#sthash.rcfXekdx.dpuf

Bahan A:
8 butir telur utuh (ukuran sedang)
200 gram gula pasir kastor
1 sdm emulsifier (saya pakai Starkies, bisa juga pakai TBM atau SP)
1/4 sdt vanili essence/serbuk

Bahan B (Campuran tepung):
60 gram cokelat bubuk (saya biasa pakai van houten)
40 gram maizena
100 gram terigu (protein sedang: kunci biru)
Semua bahan kering ini dijadikan satu, sisihkan.

Bahan C (mentega):
100 gram butter/margarine, cukup lelehkan saja jangan sampai mendidih.

Bahan D :
500 gram butter cream (siap pakai/buat sendiri: butter dikocok dengan gula halus)
100 gr dark cooking cokelat (compound, saya pakai merk collata)
10 buah cherry merah
1 kaleng cherry hitam, saring pisahkan airnya.

Peralatan lainnya:
3 buah loyang ukuran 22x22x4cm
Spatula
Kertas roti
Alas tart bentuk persegi

Cara membuatnya:
  • Kocok bahan A hingga kental dan mengembang (membentuk jambul petruk, kalo mixer diangkat dan dibalik adonan tidak jatuh dan berbentuk jambul).
  • Masukkan bahan B kedalam adonan A sambil diayak. Aduk balik dengan menggunakan spatula dengan gerakan dari bawah ke atas.
  • Masukkan bahan C aduk balik lagi hingga rata dan tidak ada cairan mentega yang tertinggal didasar baskom adonan.
  • Siapkan 3 buah loyang, olesi dengan margarine, kemudian alas dengan kertas rot, lalu oles dengan margarine lagi.
  • Bagi adonan menjadi tiga, lalu tuang kedalam loyang, oven hingga matang (180c api bawah selama 20-25 menit). Angkat dan dinginkan.
Penyelesaian:
  • Letakkan  1 lapisan cake di atas alas tart dengan bagian atas cake posisinya di bawah. (karena bagian atas cake gak bisa menyerap air dark cherry sebab tidak berpori)
  • Basahi cake dengan air cherry hitam, lalu olesi dengan butter cream. 
  • Atur belahan cherry hitam diatasnya.
  • Tumpuk kembali cake yang ke 2  di atasnya dengan posisi yang sama dengan cake pertama, basahi dengan air cherry hitam dan tutup dengan butter cream dan tata cherry hitam diatasnya.
  • Tumpuk lagi lapisan teratas sama seperti lapisan 1 dan 2, rapikan.
  • Olesi seluruh cake dengan butter cream, hiaslah sesuai kreasi anda sendiri dengan coklat serut atau coklat bentuk lain hingga tertutup semua. Semprotkan krim kocok di atasnya, hias dengan cherry merah.


Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata. Siapkan 3 buah loyang ukuran 22x22x4 cm, olesi margarine, alasi kertas roti, oles lagi dengan margarine - See more at: http://ncc-indonesia.com/?p=2753#sthash.rcfXekdx.dpuf

Bahan:

8 butir telur
60 gr coklat bubuk
40 gr maizena
100 gr terigu protein rendah/sedang
1 sdm emulsifier
100 gr mentega, lelehkan
200 gr gula pasir
1/4 sdt vanilla

Hiasan:

500 gr krim kocok
100 gr Dark Cooking Chocolate
10 buah cherry merah
1 kaleng cherry hitam, saring, pisahkan airnya

Cara membuat:

  1. Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata. Siapkan 3 buah loyang ukuran 22x22x4 cm, olesi margarine, alasi kertas roti, oles lagi dengan margarine.
  2. Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang dan kental (sampai membentuk jambul petruk).
  3. Masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata. Masukkan mentega leleh, aduk rata.
  4. Tuang ke dalam loyang, oven hingga matang (180 C, 20-25 menit). Angkat, keluarkan dari loyang, dinginkan.
  5. Penyelesaian:
    Basahi satu lapis cake dengan air cherry hitam, oles dengan krim kocok, lalu atur belahan cherry hitam di atasnya. Tumpuk diatasnya lapisan kedua. Ulangi proses yang sama hingga lapisan teratas. Setiap lapisan jangan lupa dibasahi dengan air cherry hitam.
  6. Rapikan, oles seluruh cake dengan krim kocok, hias dengan coklat serut atau coklat bentuk lain hingga tertutup semua. Semprotkan krim kocok di atasnya, hias dengan cherry merah.
- See more at: http://ncc-indonesia.com/?p=2753#sthash.rcfXekdx.dpuf

Bahan:

8 butir telur
60 gr coklat bubuk
40 gr maizena
100 gr terigu protein rendah/sedang
1 sdm emulsifier
100 gr mentega, lelehkan
200 gr gula pasir
1/4 sdt vanilla

Hiasan:

500 gr krim kocok
100 gr Dark Cooking Chocolate
10 buah cherry merah
1 kaleng cherry hitam, saring, pisahkan airnya

Cara membuat:

  1. Campur terigu, coklat bubuk dan maizena, aduk rata. Siapkan 3 buah loyang ukuran 22x22x4 cm, olesi margarine, alasi kertas roti, oles lagi dengan margarine.
  2. Kocok telur, gula dan emulsifier hingga mengembang dan kental (sampai membentuk jambul petruk).
  3. Masukkan campuran tepung sambil diayak, aduk hingga tercampur rata. Masukkan mentega leleh, aduk rata.
  4. Tuang ke dalam loyang, oven hingga matang (180 C, 20-25 menit). Angkat, keluarkan dari loyang, dinginkan.
  5. Penyelesaian:
    Basahi satu lapis cake dengan air cherry hitam, oles dengan krim kocok, lalu atur belahan cherry hitam di atasnya. Tumpuk diatasnya lapisan kedua. Ulangi proses yang sama hingga lapisan teratas. Setiap lapisan jangan lupa dibasahi dengan air cherry hitam.
  6. Rapikan, oles seluruh cake dengan krim kocok, hias dengan coklat serut atau coklat bentuk lain hingga tertutup semua. Semprotkan krim kocok di atasnya, hias dengan cherry merah.
- See more at: http://ncc-indonesia.com/?p=2753#sthash.rcfXekdx.dpuf

Muffin Blackforest

Thursday, October 24, 2013 | me | 2 Comments so far
Muffin Blackforest
Jalan-jalan ke Toko Bahan Kue (TBK)  itu ada banyak keuntungannya lho, selain bisa belanja bahan-bahan untuk membuat kue, kalau lagi beruntung disana juga biasanya tersedia banyak informasi kursus kue yang bakal diadakan. Untuk kursus kue itu sendiri ada yang diselenggarakan di TBK tersebut, ada juga yang diadakan ditempat lain semisal hotel atau restaurant. Kalau pas pulang ke Balikpapan, biasanya saya selalu belanja bahan untuk membuat kue di TBK Sinar 88. Kenapa di Sinar 88? karena saya yang warga baru di Balikpapan cuma tau TBK itu saja, yang lainnya saya gak tau. Lokasinya juga mudah dijangkau, karena berada diarea pasar terbesar di Balikpapan, Pasar Pandan Sari/kebun sayur.

Lanjut cerita tentang kursus kue, hari Sabtu tanggal 19 Oktober 2013 TBK Sinar 88 bekerjasama dengan Zeelandia mengadakan demo bikin aneka roti manis dan Muffin Blackforest. Wah seru banget donk, selain biayanya murah cuma Rp75.000,- juga ilmu yang didapat banyak banget. Chef Radit dari Zeelandia mempraktekkan resep dan cara membuat roti, dia juga berbagi aneka tips  membuat roti yang empuk, lembut dan enak.  Selain roti, chef Radit juga mengajarkan kami resep Muffin Blackforest. Hasilnya? Gak mengecewakan donk, muffin blackforestnya enak banget, padet tapi nyokelat banget. Oiya untuk demo kali ini setiap peserta juga diajak ikut praktek lho, chef Radit-nya sabar banget melatih kami ibu-ibu yang awam dengan dunia "per-roti-an" dan muffin.

Kali ini saya pengen share resep Muffin Blackforest ala Zeelandia. Resep ini gampang banget, terutama untuk bunda yang cukup sibuk namun pengen bikin kue muffin blackforest untuk buah hati tercinta atau mau terima pesanan kecil-kecilan di kantor. ini dia resepnya, here we goooooo....

Bahan:
1000 gr Indomuffin Chocolate (Tepung muffin siap pakai dari Zeelandia, diganti merk lain juga bisa)
400 gr telur utuh (sekitar 8 biji)
400 gr minyak goreng (bisa Filma/Bimoli/dll)
150 gr fresh milk/Susu UHT (kemaren pake Ultra)
3 gr pasta blackforest (kemaren pake L'arome Blackforest Zeelandia)
4 gr baking soda.

Filling:
50 gr Palleta Excelent Blueberry (semacam selai blueberry, bisa ganti merk lain)
150 gr Dark Cherry (kalengan)
Campur semua bahan menjadi satu dan aduk rata

Decor:
300 gr Creamix (semacam butter cream siap pakai) dikocok selama 5 menit hingga kaku dan mengembang
Dark Chocolate coumpound (kemaren pakai Collata), serut menggunakan peeler
Cherry merah

Cara membuat:
  • Campur semua bahan menjadi satu, kocok selama 3-5 menit  dengan menggunakan hand mixer.
  • Tuangkan separuh adonan kedalam paper cup atau loyang muffin dengan diameter 5cm, lalu isi dengan bahan filling, kemudian tuang kembali sisa adonan sebanyak 3/5 tinggi cetakan (jangan sampai penuh/sampai batas cetakan).
  • Panggang dalam oven dengan suhu 175 derajat celcius selama 20-25 menit hingga matang. Angkat dan dinginkan.
  • Decor dengan creamix, taburi dengan cokelat serut dan garnish dengan cherry merah.
 Masih belum familiar dengan beberapa bahan? Berikut saya berikan contoh gambarnya, semoga dapat membantu:

Lapis legit putih telur (Lapis Lampung)

Wednesday, October 23, 2013 | me | Be the first to comment!





Ceritanya pas liburan kemaren saya punya banyak stok putih telur yang gak terpakai sisa dari pembuatan kue lapis legit (yang bahan dasarnya pake kuning telur saja). Nyari-nyari ide mau dibikin apa ya putih telur yang kalo ditimbang bisa hampir 1,5kg ini? Hmmmm.... akhirnya iseng-iseng searching di internet nyari resep kue lapis legit, tapi bahan dasarnya dari putih telur. Alhamdulillah akhirnya nemu resep kue lapis putih telur dari dapurnya mbak Hesti ini. Dari tampilan foto kue lapisnya sepertinya menarik dan bahannya juga mudah dan tersedia dirumah. Akhirnya bereksperimenlah saya dengan resep kue lapis legit putih telur ala mbak Hesti yang sedikit saya modifikasi. Here we go....


Bahan:
500 gram putih telur
1 sendok makan emulsifier (SP/TBM/Starkies)
150 gram gula pasir
200 gram gula merah (sisir halus)
2 bungkus susu full cream bubuk (saya pakai dancow)
100 gram tepung ketan (saya pakai rose brand)
1 sendok makan bumbu spekoek (jika suka)
150 gram butter (saya pakai anchor)
100 gram margarine (saya pakai blue band)


Cara membuat:
  1. Siapkan loyang ukuran 20x20x7cm, olesi dengan mentega, lalu alasi bagian dasar loyang dengan kertas roti, lalu olesi dengan mentega lagi, sisihkan.
  2. Siapkan oven, panaskan oven dengan api bawah, suhu 160 celsius.
  3. kocok putih telur dengan emulsifier dengan hand mixer dengan kecepatan maksimal sampai setengah mengembang, lalu masukkan gula pasir dan gula merah, kocok lagi dengan kecepatan maksimal sampai benar-benar mengembang, kental dan ketika diangkat tidak jatuh.
  4. Kocok butter dan margarine sampai lembut dan putih (terpisah dengan kocokan putih telur), sisihkan. 
  5. Masukkan susu, tepung ketan dan bumbu spekoek kedalam adonan putih telur, secara bertahap dan aduk rata dengan mixer kecepatan rendah, matikan.
  6. Masukkan kocokan butter dan margarine kedalam adonan putih telur sedikit demi sedikit, aduk rata adonan dengan menggunakan spatula dengan gerakan dari bawah ke atas (aduk balik).
  7. Timbang adonan tadi seberat 100 gram, tuang adonan pertama ke dalam cetakan, oven dengan api bawah selama kurang lebih 3-5 menit (sampai kue berwarna kecoklatan). Angkat, oles dengan sedikit mentega.
  8. Tuang lagi adonan 100 gram, ratakan dengan sendok. oven kue lapisan kedua dengan api atas (api sedang) sampai kue berwarna kecoklatan (kurang lebih 3-5 menit). 
  9. Lakukan langkah nomor 8 yaitu melapis kue perlapis hingga adonan habis, matikan api atas.
  10. Terakhir, setelah lapisan terakhir matang, bungkus bagian atas loyang dengan alumunium foil, lalu oven lagi kue lapis dengan api bawah (suhu 160 celsius) selama kurang lebih 15 menit. Angkat. Ini gunanya untuk mengeringkan dan mematengkan kue di bagian bawah dan sisi-sisi loyang. Angkat, dan dinginkan. Keluarkan secara perlahan dan hati-hati dari loyang.
Setelah diicip-icip sama keluarga dan teman-teman kantor, komentar mereka katanya kue lapisnya enak, agak kenyal-kenyal gitu karena pake putih telur kali ya.


Makasih mbak Hesti untuk resep super deliciousnya. Special to mbak Desi Septina yang kemaren minta resepnya, ini saya share resepnya ya. Happy baking ya mbak.... and for all, thank for reading my blog :)

Rindu berlayar bersamamu lagi Bapak :)

Wednesday, October 23, 2013 | me | 6 Comments so far


Hingga hari ini ini saya masih merantau dan bekerja di Jakarta. Perkiraan saya untuk dapat mutasi ke Balikpapan setelah idul adha kemaren meleset, karena alasan administrasi. Akhirnya dengan berat hati mesti balik lagi ke Jakarta, meninggalkan orangtua, suami dan anak angkat saya. Sedih lagi melihat wajah mereka yang berat melepas, terutama Bapak. 

Sebenarnya merantau memang bukan hal baru bagi saya. Darah perantau saya dapatkan dari Bapak, seorang lelaki Bugis yang merantau sejak usia remaja. Bapak saya yang berasal dari Kabupaten Bone Sulsel, beliau mulai merantau dengan menjadi Anak Buah Kapal kapal pinisi (kapal bugis). Dulu di tahun 70an Bapak bilang, dia masih merasakan berlayar hanya dengan menggunakan layar, tanpa mesin. Berbulan-bulan beliau dilaut. 

Bapak hanya mengenyam sekolah hanya sampai bisa baca tulis hitung, tapi soal pengalaman, menaklukkan badai dilautan, mengemudikan kapal, bahkan meramalkan cuaca secara manual jangan ditanyakan. Bapak saya hebat. Beliau nahkoda handal, beliau telah menjelajah hampir seluruh wilayah Indonesia dengan kapal pinisi, beliau dicintai anak buahnya dan juga disegani oleh teman dan koleganya. Beberapa kali kapalnya pernah karam, dan berhari-hari terapung dilaut, namun alhamdulillah beliau selamat. 

Kenangan terindah saya bersama bapak adalah waktu saya kecil, dengan kapal pinisinya. Saya sering diajak Bapak main ke pelabuhan pada saat bapak pulang dari berlayar dan ikut berlayar saat libur sekolah tiba. Saya dikenalkan banyak hal tentang kapal dan laut. Saya dilihatkan peta untuk mengetahui rute mana yang akan dilewati kapal, berapa jarak dan waktu tempuhnya. Bapak juga mengajarkan sekilas tentang cara mengemudikan kapal, mengajak saya melihat kamar mesin yang letaknya di dek paling bawah kapal, ruangannya gelap dan ribut suara mesin. Di laut bapak mengajak saya memancing ikan tenggiri. Pengalaman paling seru adalah berlayar dengan Bapak adalah ketika saya diajak ke pedalaman kabupaten Sambas, dan juga ke pulau Belitung.

Bapak masih terus berlayar hingga saya menikah dan bekerja, padahal usianya sudah diatas 60 tahun saat itu. Bagi bapak berlayar itu bukan hanya soal bekerja dan mencari nafkah, tapi soal kecintaan. Kecintaan beliau terhadap dunia maritim, kapal pinisi dan air laut katanya.

Akhir cerita Bapak sebagai seorang nahkoda handal adalah ketika beliau terkena stroke awal Januari 2011 yang lalu. Tepatnya di pelabuhan ketika beliau sedang memantau bongkar muat kapal. Bapak stroke karena riwayat hipertensinya dan juga pola hidup beliau yang tidak terjaga baik.

Sekarang Bapak sudah "pensiun", tepatnya dipaksa pensiun karena stroke-nya. Sedih melihat kondisi fisik beliau sekarang yang tidak seperti dulu. Bapak yang dulu gagah berdiri di atas kapal pinisinya sekarang cepat menua setelah terkena stroke. Dia yang dulu tangguh berbulan-bulan di tengah laut, sekarang sudah tak kuat dengan angin pantai dan mudah lelah. Bapak yang dulu gagah berjalan sekarang terseok-seok melangkah dengan tangan kirinya yang masih belum bisa digerakkan. Walaupun begitu Bapak tak pernah mengeluh, beliau selalu punya semangat besar untuk sembuh.
Melihat kondisi Bapak seperti saat ini rasanya sulit sekali kami bisa berlayar bersama lagi seperti dulu, tetapi kenangan berlayar bersama Bapak sewaktu kecil akan tetap membekas dihati saya dan selalu saya rindukan. Doa saya hanyalah ingin Bapak selalu dilimpahkan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan dan umur yang panjang.Amin

Nastar klasik spesial ala saya :D

Wednesday, October 23, 2013 | me | 4 Comments so far

Nastar Klasik bentuk bulat



Nastar klasik bentuk daun
Masih berlanjut cerita liburan kemaren, suami merengek minta dibikinin kue nastar kesukaannya tapi kali ini requestnya sedikit nyebelin sebenarnya karena dia minta dibikinin nastar klasik bentuk daun kayak bikinan mamanya, katanya lagi itu nastar paling enak sedunia. Lebaaaaaayyyyyy....deh. Saya yang udah lama banget gak bikin nastar model daun ini agak senewen awalnya, karena susah dan ribet bikinnya tauuuuu....

Ya sudah, karena merasa tertantang, berbekal sedikit ingatan cara bikin nastar bentuk daun (karena dulu waktu masih SMA pernah tinggal dirumah adik ibu dan bantuin dia bikin kue ini) oke saya coba bikin nastar klasik bentuk daun. Sambil bertekad dalam hati, nastar saya ini harus jadi nastar paling enak sedunia, ngalahin nastar buatan mertua, hihihi.

Bermodal dari resep nastar dari kursus kue di NCC dulu dan ditambah jepitan khusus untuk kue nastar yang saya beli di TBK Sinar 88 Balikpapan, jadilah dia kue nastar klasik paling enak sedunia :P. Alhamdulillah suami bilang nastarnya enak banget, teman-teman di kantor lama dan kantor baru juga bilang nastarnya enak banget, bahkan ada yang mau pesan tapi belum bisa saya ambil karena gak punya peralatan "perang" di jakarta ini :(

Berikut saya bagi resep nastar NCC yang sedikit saya modifikasi:
Selai Nanas:
2 buah nanas ukuran sedang/besar, dihaluskan (saya biasaya diparut, supaya ada serat-seratnya)
250 gram gula pasir
1 batang kayu manis

cara membuatnya:
Masak nanas yang dihaluskan bersama airnya, dan kayu manis hingga setengah kering, lalu tuang gula pasir dan masak lagi dengan api kecil hingga kering dan liat. angkat.


Bahan Kulit:
250 gr Margarine (saya biasa pake merk blue band)
250 gr Butter (saya biasanya pake merk wysman atau Anchor)
100 gr gula halus
4 butir kuning telur
700 gr tepung terigu (protein sedang, saya biasa pakai Kunci Biru)
4 sendok makan susu bubuk full cream (biasa pakai Dancow)
1 sendok teh powder penambah aroma dan perasa rasa vanila milk (optional)

Bahan polesan:
 2 buah kuning telur 

Cara membuatnya:
  1. Kocok margarine, butter, gula dan telur hingga rata (hand mixer speed 1-2, asal nyampur aja, sekitar 1-2 menit)
  2. Masukkan tepung terigu, susu bubuk, dan L'arome vanila milk, aduk perlahan hingga tercampur rata. Usahakan mengaduk dengan "pastry blended" ataupun kalau gak punya bisa diaduk dengan menggunakan spatula atau tangan tapi hanya bagian jari saja, jangan sampai kena bagian telapak tangan (tips dari mbak Nadrah NCC, lupa alasannya apa)
  3. Diamkan adonan sebentar kurang lebih 5-10 menit.
  4. Untuk nastar bentuk daun, ambil selai nanas timbang seberat 10 gram, lalu bentuk bulat lonjong. Untuk nastar bentuk bulat, ambil selai nanas timbang seberat 4 gram, lalu bulatkan.
  5. Untuk nanas bentuk daun, ambil adonan kulit, dan timbang seberat 20 gram, pipihkan dengan menggunakan tangan saja, lalu masukkan selai dan bentuk seperti daun dan jepit dengan penjepit khusus nastar. Sedangkan nastar bentuk bulat adonan kulitnya seberat 8 gram.
  6. Susun kue di loyang, beri jarak.
  7. Oven dengan suhu 140 derajat celcius selama kurang lebih 30 menit. pada menit ke 15 atau kue setengah matang keluarkan dari oven, poles dengan bahan polesan. Untuk hasil polesan yang cantik dan mengkilap, oles dengan polesan sebanyak 2 kali.

UPDATE!!!!
Juli 2015
Berikut untuk teman-teman yang ingin membuat nastar klastik dengan bentuk bulat. Di atas bisa dilihat hasil nastar bulat buatan saya. Oiya, kalau masih bingung seperti apa bentuk selai nanas yang sudah kering dan liat dan siap untuk digunakan sebagai isian nastar. Untuk isian nastar bulat ini saya memakai selai nanas seberat 4 gram, dan adonan kulitnya seberat 8 gram. Kenapa begitu? agar saat memakan nastar, rasa kulit dan selainya seimbang, selainya berlimpah dan gak seuprit, hehehe.





Selai Nanas yang sudah kering dan liat, sudah gampang untuk dipulung.
Selai nanas yang sudah di pulung, beratnya 4 gram
Selai nanas beratnya 4 gram, untuk adonan seberat 8 gram.







Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...