Alhamdulillah tak terasa (karena terlena waktu) sekarang sudah memasuki hari-hari terakhir di bulan Februari 2014. Hey... where have you been Mel and what have you done Mel? Nothing? or Many things? hehehe... cukup dijawab sendiri saja.
Februari sebenarnya jadi bulan yang manis bagi saya, saya memulainya dengan mencari liqo' seperti dulu sewaktu saya masih tinggal di kota kelahiran. kenapa saya memilih untuk ngaji lagi, ya karena disini suasananya gak seperti di Jakarta dulu, banyak majelis2 ilmu yang bisa saya datangi, dikantor, di mesjid BI, di pengajian rutin pegawai wanita DJPU dan lain-lain. Disini rasanya tak banyak majelis2 ilmu yang terbuka yang bisa kita datangi. Atau sebenarnya banyak cuma mungkin saya yang kurang mencari. Kembali ke masalah liqo' ini, awal februari kemaren saya dikenalkan satu kelompok liqo' dari seorang teman yang berada di pontianak. Saya diajak ngaji dengan ustadzahnya yang seorang dokter spesialis. Menarik sekali fikir saya, dan tidak ada salahnya dicoba. Ikut pengajian pertama, kesannya memang baik, teman-temannya juga baik, rata-rata adalah ibu rumah tangga dan bekerja, materi yang disampaikan juga bagus yaitu tentang Mengenal Diri Kita, hakekat kita sebagai hamba Allah. Hal yang menggelitik setelah pengajian adalah pembicaraan tentang partai. Ya... memang pengajian ini sebenarnya identik dengan salah satu partai yang dulu sebenarnya cukup saya kagumi, karena kader2 di grass root-nya bagus2 dan pemimpinnya juga dulu masih "bersih". Pada dasarnya saya tidak masalah dengan keterkaitan pengajian ini dengan partai karena saya hanya punya niat dihati "hanya ingin mengaji, no partai. Saya bukan simpatisan apalagi kader partai ini.titik. Sampai dititik itu saya jadi sedikit merasa, "ah... males deh kalo dicekoki misi-misi partai ini". Ya sudahlah.. pengajian selesai, yuk pulang.
Minggu-minggu berikutnya semangat untuk ikut ngaji lagi rasanya semakin mengendur. Terlebih setelah melihat sepak terjang partai ini menjelang pemilu 2014 yang boleh dibilang sudah melenceng dari image yang melekat selama ini yaitu partai yang islami, lurus aqidah dan mirip-mirip dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir sana. Kenapa saya bilang melenceng? Sebut saja video yang di unggah di youtube, lagu mars partai yang dinyayikan oleh paduan suara gereja yg oleh ketua umum partai disebut"saudara". How come? Miris sekali rasanya melihat partai islam yang dulunya sangat dikagumi ini sudah melenceng jauh arahnya. Naudzubillahi mindzalik. Banyak lagi aksi partai ini yang menyimpang, seperti yang diungkapkan ustadz Firanda disini.
Hem, sampai disini rasanya hati saya semakin miris teriris. Sementara saya memutuskan tidak untuk ikut liqo' itu lagi dan soal pemilu, masih belum jelas akan memilih siapa. Yang pasti antipati dan tidak simpatik itu semakin kuat. wallahualam.
Februari sebenarnya jadi bulan yang manis bagi saya, saya memulainya dengan mencari liqo' seperti dulu sewaktu saya masih tinggal di kota kelahiran. kenapa saya memilih untuk ngaji lagi, ya karena disini suasananya gak seperti di Jakarta dulu, banyak majelis2 ilmu yang bisa saya datangi, dikantor, di mesjid BI, di pengajian rutin pegawai wanita DJPU dan lain-lain. Disini rasanya tak banyak majelis2 ilmu yang terbuka yang bisa kita datangi. Atau sebenarnya banyak cuma mungkin saya yang kurang mencari. Kembali ke masalah liqo' ini, awal februari kemaren saya dikenalkan satu kelompok liqo' dari seorang teman yang berada di pontianak. Saya diajak ngaji dengan ustadzahnya yang seorang dokter spesialis. Menarik sekali fikir saya, dan tidak ada salahnya dicoba. Ikut pengajian pertama, kesannya memang baik, teman-temannya juga baik, rata-rata adalah ibu rumah tangga dan bekerja, materi yang disampaikan juga bagus yaitu tentang Mengenal Diri Kita, hakekat kita sebagai hamba Allah. Hal yang menggelitik setelah pengajian adalah pembicaraan tentang partai. Ya... memang pengajian ini sebenarnya identik dengan salah satu partai yang dulu sebenarnya cukup saya kagumi, karena kader2 di grass root-nya bagus2 dan pemimpinnya juga dulu masih "bersih". Pada dasarnya saya tidak masalah dengan keterkaitan pengajian ini dengan partai karena saya hanya punya niat dihati "hanya ingin mengaji, no partai. Saya bukan simpatisan apalagi kader partai ini.titik. Sampai dititik itu saya jadi sedikit merasa, "ah... males deh kalo dicekoki misi-misi partai ini". Ya sudahlah.. pengajian selesai, yuk pulang.
Minggu-minggu berikutnya semangat untuk ikut ngaji lagi rasanya semakin mengendur. Terlebih setelah melihat sepak terjang partai ini menjelang pemilu 2014 yang boleh dibilang sudah melenceng dari image yang melekat selama ini yaitu partai yang islami, lurus aqidah dan mirip-mirip dengan Ikhwanul Muslimin di Mesir sana. Kenapa saya bilang melenceng? Sebut saja video yang di unggah di youtube, lagu mars partai yang dinyayikan oleh paduan suara gereja yg oleh ketua umum partai disebut"saudara". How come? Miris sekali rasanya melihat partai islam yang dulunya sangat dikagumi ini sudah melenceng jauh arahnya. Naudzubillahi mindzalik. Banyak lagi aksi partai ini yang menyimpang, seperti yang diungkapkan ustadz Firanda disini.
Hem, sampai disini rasanya hati saya semakin miris teriris. Sementara saya memutuskan tidak untuk ikut liqo' itu lagi dan soal pemilu, masih belum jelas akan memilih siapa. Yang pasti antipati dan tidak simpatik itu semakin kuat. wallahualam.
No comments:
Post a Comment