“Anda
tidak dapat menyelesaikan sesuatu tanpa adanya pengikut dan pada saat ‘berkuasa’
sulit menemukan pengikut-kecuali bagi pemimpin yang unggul dalam membaca hati, pikiran dan semangat
orang”
Kalimat
tersebut merupakan bagian dari slide presentasi yang dibawakan oleh Bapak
Safuadi Kepala Pusdiklat Pengembangan SDM BPPK dan Bapak Oentarto Wibowo Kepala
Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai DJBC, yang menjadi narasumber
pada acara “Knowledge Sharing Executive
Training” yang diadakan oleh Pusdiklat Pengembangan SDM di Aula Balai
Diklat Keuangan Balikpapan hari ini, Kamis 6 Maret 2014.
Ya, hari ini lagi-lagi saya mendapatkan pengalaman berharga untuk hidup saya, memperkaya pengetahuan saya dengan materi-materi soft skill yang mumpuni dari para pakar dibidangnya. Lucky me.. nge-MC sekaligus menyimak materi yang seharusnya hanya ditujukan untuk para pejabat struktural (Eselon IV keatas), sedangkan saya masih pelaksana ini, hihi. Berikut sedikit rangkuman yang saya buat dari apa yang sudah disampaikan oleh para pemateri dan berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah saya rasakan selama 3 tahun menjadi pelaksana di Kementerian ini, Jiaaaahhhhh... curhat deh sekalian hihihi.
Kepemimpinan
adalah pengaruh. Pemimpin merupakan seseorang yang paling berpengaruh dalam
suatu kelompok masyarakat atau organisasi. Sebagai orang yang berpengaruh,
pemimpin berusaha untuk mengendalikan para pengikutnya untuk bersama mencapai
tujuan organisasi dan dalam menjalankan tugasnya itu, sering kali seorang
pemimpin dihadapkan oleh ketidaksesuaian antara maksud atau kehendaknya dengan
kehendak orang orang yang dipimpinnya, sehingga hal ini menghambat jalannya
suatu organisasi.
Kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan meminta orang
lain melakukan suatu tindakan sangatlah penting. Namun pertanyaanya apakah
pengikut anda mau melakukan apa yang anda minta? Apakah Anda termasuk Seorang
Pemimpin Yang baik dan dicintai oleh bawahan anda ? jawabannya ada pada anda
sendiri.
Para pengikut tidak akan memberikan kinerja terbaik mereka ataupun
tetap setia dalam jangka waktu lama jika pemimpin mereka membuat mereka merasa
lemah, memiliki ketergantungan, atau tidak pernah menghargai kinerja mereka.
Menjadi
pemimpin yang dicintai menjadi sebuah tajuk rangkuman yang sangat menarik.
Mengapa? Karena diluar sana banyak sekali pemimpin-pemimpin yang hebat secara intelektual, manajerial tetapi mereka lemah
dalam sikap perilaku(attitude), membimbing
(coaching), memotivasi, mengenali dan
membina hubungan baik dengan pengikutnya.
Seorang
pemimpin tidak cukup hanya dinilai dari kecerdasannya, karena penelitian
Harvard University membuktikan bahwa 85% orang yang sukses dalam suatu bidang
pekerjaan dikarenakan sikap (attitude) mereka dan hanya 15% orang yang sukses
yang ditentukan dari kecerdasan mereka. Seorang pemimpin dinilai dari bagaimana
dia bersikap dan bertindak dalam kepemimpinannya.
Untuk
mencapai sebuah tujuan, seorang pemimpin selain harus membuat sebuah strategi, juga harus memberikan bimbingan kepada pengikutnya. Tentu akan menjadi
tidak wajar ketika didalam sebuah organisasi seorang pimpinan tidak dapat
memberikan bimbingan dan contoh yang baik kepada pengikutnya. Bagaimana meng-coaching? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu: bertanya, mendengarkan, meminta keterangan, berkomitmen, memberikan stimulasi, menghargai proses dari suatu pekerjaan dan bagaimana si pengikut melakukannya, dan berikan umpan balik. Seorang pemimpin
harus memiliki percaya diri, menginspirasi dan memimpin pengikutnya untuk
mencapai target yang sudah mereka buat bersama.
Kepemimpinan
juga mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin
dalam menggerakkan pengikutnya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sangat bergantung kepada kewibawaan, dan kemampuan dalam memberikan motivasi pengikutnya.
Seorang pemimpin memotivasi pengikut melalui gaya kepemimpinan tertentu yang
akan menghasilkan pencapaian tujuan kelompok dan tujuan individu. Pengikut yang
termotivasi akan berusaha mencapai tujuan secara sukarela dan selanjutnya menghasilkan kepuasan. Kepuasan itu sendiri akan mengantarkan pada perilaku pencapaian tujuan yang diulang kembali untuk mencapai tujuan lainnya pada masa yang akan datang.
Pemimpin
yang dicintai adalah seorang pemimpin yang tidak hanya mencari jawaban dari pengikutnya,
tetapi selalu bertanya, menyelami dan memahami pengikutnya. Kenali pengikut
anda, sehingga mereka bisa mengenali anda. Berikan dukungan dan motivasi
sehingga mereka merasa dihargai dan pada akhirnya mau bekerja keras dengan
sukarela, karena kecintaan mereka pada anda sebagai pemimpin yang baik bagi
mereka.
Knowledge sharing executive training yang diikuti oleh 27
orang pejabat struktural di lingkungan Kementerian Keuangan wilayah kerja
Kalimantan Timur ini berjalan dengan lancar sampai dengan akhir acara, para
peserta sangat antusias sekali menyimak materi-materi yang disampaikan oleh
kedua narasumber yang sebelumnya telah mengikuti Executive Training yang diselenggarakan oleh IESE- Bussiness School
University ot Navarra Spanyol. Harapannya semoga ‘oleh-oleh’ dari Spanyol ini
bermanfaat sebagai investasi berharga bagi SDM Kementerian Keuangan.
No comments:
Post a Comment