wayang dan pemahaman kita akan seni budaya bangsa Indonesia

Tuesday, September 17, 2013 | me |
Rabu, 18 September 2013

Pagi dikantor BPPK Purnawarman, jam 8 pagi setiap hari rabu selalu ada sesuatu yang menarik untuk diikuti yaitu knowledge sharing. Ini semacam sharing pengetahuan tentang apapun dan dilaksanakan setiap hari rabu dan bergilir setiap pejabat dan staf. Suasana ini baru bagi saya, tepatnya baru 3 kali saya ikuti, dan selalu menarik untuk diikuti setiap minggu.

Ada yang menarik dari knowledge sharing pagi ini, sangat menarik malahan. Pagi ini giliran pak Ismoyo Kasubbag Pengembangan Pegawai yang akan sharing pengetahuan tentang WAYANG. Sesuatu yang bagi saya sangat asing, karena saya memang saya tidak pernah nonton wayang, tidak pernah diajarkan disekolah dulu tentang kesenian daerah jawa termasuk gamelan atau wayang. Saya cuma tahu kalau wayang adalah seni pertunjukan dari jawa tepatnya dari Jawa Tengah, ceritanya kebanyakan tentang lakon mahabrata dan ramayana ada dalang dan juga sinden serta ada tokohnya (wayang). Sebagai orang Indonesia saya sangat minus tentang seni budaya negara saya. Malu jadinya.

Banyak hal menarik dari apa yang disampaikan oleh pak Ismoyo tadi, dari elemen yang harus ada dalam pewayangan yaitu Waranggana (penyanyi/sinden), Dalang, Gamelan, wayang, penyumping (asisten dalang), niyogo, blencong, dan lain-lain. Mendengar cerita pak Is tentang wayang yang saya tangkap adalah wayang itu seni tingkat tinggi, detail, setiap elemen dalam penampilan wayang itu ada maknanya, tidak sembarangan dan harus dijalankan dengan benar karena katanya kalau tidak maka jadinya tidak harmonis dan "gak dapet" maknanya. hihihi...

Soal tokoh wayang juga sangat menarik, karena tokoh pewayangan jawa ini sangat banyak, pembuatan wayang, khususnya wayang kulit  juga punya seni yang sangat tinggi, dari bahannya dari kulit kerbau atau sapi dengan kwalitas baik, gapitnya yang bagus harus dari kulit kerbau. Bentuk wayang, motif kain, mahkota, kalung dan gelang yang digunakan juga berbeda setiap tokohnya. selain itu bentuk mata, panjang rambut setiap wayang juga berbeda-beda dan punya ciri khas. Misal: bentuk tokoh wayang parikesit: bermata jaitan, hidung mancung, berjamang dengan garuda membelakang besar, bersunting. sekar kluwih, rambut terurai udalan, berkalung putran bulan sabit, bergelang, berpontoh dan berkeroncong dan menggunakan kain katongan. Itu cuma satu tokoh wayang yang saya ketahui dari searching di google, hihihi.

Dari knowledge sharing pagi ini, saya jadi penasaran dengan wayang, ingin sekali menonton wayang dan menambah pengetahuan saya tentang dunia pewayangan. walaupun saya gak berminat untuk jadi waranggono atau dalang, ya... paling tidak saya tau sedikit tentang seni budaya bangsa saya, yaitu wayang. Malu juga kan kalau nanti anak-anak saya bertanya tentang wayang dan saya tidak bisa jawab dan menyarankan mereka untuk googling di google. Malang sekali nasib generasi masa depan bangsa Indonesia.

Satu hal yang dapat saya simpulkan dari cerita tentang wayang pagi ini, wayang adalah seni budaya asli Indonesia, terlepas dari agama yang saya anut, seni budaya ini harus tetap dilestarikan oleh generasi penerus bangsa, sebagai bukti bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar, bangsa yang memiliki peradaban budaya yang tinggi dan bukan hanya sejarah, ini harus tetap ada sampai kapanpun. Siapa lagi yang menjaganya kalau bukan kita :)


1 comment:

  1. terimakasih sudah mampir, alhamdulillah kalo tulisannya memberikan manfaat :)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...