October and my happiness with them

Tuesday, October 22, 2013 | me |


Bulan Oktober 2013 ini boleh dibilang bulannya “keluarga”. Kenapa demikian? Karena bulan ini saya banyak menghabiskan waktu saya bersama dengan keluarga saya tercinta. Terhitung 12 hari di bulan Oktober ini saya menghabiskan waktu bersama keluarga saya, orang-orang yang saya cintai. Saya yang sampai detik ini masih berdomisili di Jakarta merasa sangat bahagia sekali bisa pulang dan mengunjungi keluarga saya. Diawali pada minggu pertama di bulan Oktober, saya mengunjungi keluarga besar suami saya di Surabaya, menjenguk ibu mertua, saudara ipar dan keponakan-keponakan saya. 3 hari yang sangat berkesan, karena bisa menghabiskan weekend bersama mereka, makan bersama, dan sedikit menghadirkan senyum bahagia dengan mengajak mereka berwisata ke kota Batu Malang, walaupun rasanya kurang lengkap karena tanpa kehadiran suami yang  tak bisa ikut pulang karena alasan pekerjaan. But i’m feeling home, mendengarkan celoteh keponakan-keponakan yang lucu, mendengar curhat dan uneg-uneg ummi, dan belajar masak masakan favorit suami saya. Oleh-oleh dari Surabaya, tentunya aneka kerupuk khas daerah kenjeran, petis, sambel bu Rudy dan juga sebuah buku “A thousand splendid suns” yang saya beli di toko buku Periplus di bandara Juanda. Alhamdulillah... nikmat sekali rasanya liburan kali ini.

Berlanjut ke minggu ke dua di bulan Oktober, untuk merayakan hari raya Idul Adha di Balikpapan saya mendapatkan cuti 3 hari dari kantor, dan jika diakumulasi libur saya totalnya 9 hari. What a great holiday, thank to my boss. Saya belum pernah libur selama ini selama 3 tahun bekerja di Jakarta. Alhamdulillah libur 9 hari ini semakin lengkap dengan keberadaan suami yang setiap hari menemani. Suami saya juga dapat ijin dari kantornya. Lengkap rasanya, berkumpul dengan suami, orangtua dan si abang Seno. 

9 Hari berada dirumah, bukannya bisa berleha-leha, karena saya sibuk dengan urusan dapur, hehehe.  Saya yang sudah “kadung” rindu dengan dapur benar-benar kalap memasak, ditambah lagi dengan banyaknya request dari suami yang ingin dibuatkan makanan bermacam-macam. Hari minggu suami saya request masak lontong kikil (makanan favorit suami) yang resepnya saya pelajari dari mertua minggu sebelumnya, kemudian sorenya dilanjutkan dengan membuat nastar (lagi, ini kue favorit suami). Hari senin dilanjutkan dengan eksperimen membuat lapis legit anti gagal karena resepnya sudah diuji coba di dapur “fortuna” tempat kursus saya di jakarta. Alhamdulillah eksperimen saya berhasil, dan suami suka sekali dengan kue ini, hihihi. Resepnya bisa dilihat disini. Hari senin, lagi suami request dimasakin Mangut kepala ikan manyong, untuk makanan yang satu ini sebenarnya saya gak begitu suka karena bau amis kepala ikan dan bumbu kluweknya yang medok banget. Tapi demi suami semua dijabanin dah, hehehe. Selain itu ada chapcay, mie goreng seafood, bangket kacang, lapis legit lampung dll.

Keberadaan saya dan suami dirumah selama 9 hari juga menghadirkan kebahagiaan dan keceriaan tersendiri bagi orangtua saya dan abang Seno. Mereka yang biasanya Cuma bertiga dirumah sekarang bertambah ramai karena kepulangan kami. Suami juga makin akrab dan sayang dengan si abang Seno. Suami yang pecinta binatang berusaha menularkan kecintaannya kepada binatang ke abang. Si abang senang sekali ketika suami membelikannya sepasang hamster jenis syrian lengkap dengan kandangnya. Pesan moralnya selain supaya si abang sayang dengan binatang, juga mengajarkan dia makin bertanggung jawab dengan barang miliknya.

Cerita lain dari liburan kali ini adalah memantau perkembangan pembangunan rumah kost saya yang masih jauh dari kata selesai. Perkembangannya baru sampai pemasangan instalasi listrik di tiap kamar dan “mlester” dinding. Saya dan suami rasanya megap-megap bernafas, mengumpulkan pundi-pundi rupiah untuk bisa menyelesaikan pembangunan rumah kost impian kami. Berencana mengajukan pinjaman ke bank lagi tapi masih perlu pertimbangan masak-masak. Ya sementara pelan-pelan saja membangun rumah kost ini, gak ngoyo juga. Semoga rezeki kami dimudahkan, amin.

Liburan usai di hari minggu, seperti biasa saya selalu galau ketika harus kembali lagi ke Jakarta dan suami juga kembali ke Samarinda. Ada rasa takut ketika saya meninggalkan keluarga, ada rasa takut ketika berada di atas pesawat, rasa takut kalau ini jadi hari terakhir saya bertemu keluarga saya. Namun alhamdulillah, sampai hari ini detik ini saya masih diberikan umur oleh Allah. Masih ada harapan untuk bisa bertemu keluarga saya kembali dan saya masih menunggu SK Mutasi saya ke BDK Balikpapan. Mohon doakan saya semoga semua urusan disini dimudahkan. Amin...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...